Friday 9 July 2010

MAKALAH SEMINAR KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN

PEMBINAAN USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG AIR TAWAR (Chanos chanos Forsk)
MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK DI KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI
PROVINSI JAWA TENGAH )

Oleh : Abdul Karim Anwar )

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Bila dahulu ikan bandeng hanya dapat dipelihara di tambak yang berair asin, kini sejalan dengan perkembangan teknologi maka ikan bandeng sudah bisa dipelihara di kolam air tawar. Negara Taiwan adalah salah satu negara yang sudah mengembangkan bandeng di kolam air tawar karena jumlah kolam air tawarnya melimpah dan juga negara ini sebagai pelopor budidaya ikan bandeng air tawar sehingga banyak yang belajar dari Taiwan cara membudidayakan bandeng secara menguntungkan. Teknologi bandeng air tawar inipun berkembang juga di Indonesia, bahkan sejak tahun 1998 usaha budidaya ikan bandeng air tawar berhasil dikembangkan di Kabupaten Pati yakni terdapat di wilayah administrasi Desa Talun Kecamatan Kayen yang mempunyai lahan tambak seluas 162 Ha (Nitimulyo, 2003).
Dalam hal teknologi yang digunakan, sampai saat ini sebagian besar tambak bandeng air tawar yang ada di Kecamatan Kayen masih menggunakan teknologi sederhana. Kelompok pembudidaya yang ada di Kecamatan Kayen terdiri dari satu kelompok besar dengan jumlah anggota sekitar 230 orang yang tergabung dalam “Pokdakan Mina Sejahtera”, sedangkan kelompok yang khusus melakukan kegiatan budidaya ikan bandeng air tawar sejumlah 24 orang. Kegiatan kelompok tersebut belum berjalan secara optimal, hal ini dapat dilihat dari kurangnya koordinasi antara anggota kelompok dan belum berjalannya administrasi kelompok dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan penyuluhan secara terus menerus berupa kegiatan pembinaan usaha budidaya ikan bandeng air tawar melalui pemberdayaan kelompok di Kecamatan Kayen (DKP, 2008).

1.2. Identifikasi Perumusan Masalah
Beberapa masalah yang ditemukan selama kegiatan Praktek Akhir dirincikan sebagai berikut:
1. Pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh para pembudidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen masih rendah yang diindikasikan dengan masih menggunakan teknologi yang sederhana sehingga produksi yang dihasilkanpun rendah.
2. Kurangnya pembinaan kelompok melalui kegiatan penyuluhan yang diindikasikan dengan kegiatan kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar tidak berjalan dengan baik.
3. Terdapat ancaman yang menjadi hambatan dalam kegiatan budidaya yaitu adanya serangan hama penyakit, adanya pencemaran air sebagai akibat dari penggunaan obat-obatan, mahalnya harga pakan ikan serta banjir yang telah menjadi siklus tahunan.
4. Kelembagaan kelompok budidaya ikan bandeng air tawar belum berjalan dengan baik yang diindikasikan oleh kelengkapan administrasi kelompok yang masih sederhana, kurangnya kerjasama dengan pihak terkait, pengorganisasian kelompok belum profosional, serta dalam segi promosi produk yang dihasilkan masih kurang.

1.3. Tujuan
Tujuan yang dicapai pada kegiatan Praktek Akhir ini, yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan kelompok pembudaya dalam menjalankan usahanya dengan cara peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Ketrampilan.
2. Meningkatkan pembinaan terhadap kelompok pembudidaya dalam menjalankan perannya melalui pemberdayaan kelompok.
3. Meningkatkan pendapatan kelompok pembudidaya melalui perbaikan teknologi tepat guna
4. Membantu membenahi kelembagaan kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar dalam mengelola kelembagaanya.

1.4. Manfaat
Manfaat Praktek Akhir antara lain :
a. Terciptanya kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar yang mempunyai pengetahuan luas baik mengenai teknologi maupun kemampuan untuk manajerial usahanya.
b. Terlaksananya kegiatan penyuluhan dalam bentuk program pembinaan usaha budidaya ikan bandeng air tawar melalui pemberdayaan kelompok pembudidaya di Kecamatan Kayen.
c. Memberikan informasi kepada kelompok pembudidaya tentang potensi dan keragaan usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen.
d. Tumbuhnya minat kelompok dalam mengelola kelembagaan kelompok dan memiliki kemampuan administrasi kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen.
e. Meningkatkan kemampuan mahasiswa/ taruna dalam menyampaikan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima dalam bentuk suatu sistem pembinaan usaha budidaya ikan bandeng air tawar pada kelompok pembudidaya di Kecamatan Kayen.


II. DASAR PERENCANAAN


2.1. Sasaran
Secara umum sasaran dari pembinaan usaha budidaya ikan bandeng air tawar antara lain :
a) Pelaku utama yaitu kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen Kabupaten Pati.
b) Pelaku usaha yaitu RTP penghasil benih, padagang saprodi, pedagang peralatan dan pemasar hasil.
c) Stakeholder yaitu pihak yang berkepentingan dengan pengembangan usaha budidaya ikan bandeng air tawar antara lain pemerintah daerah, lembaga penyuluhan, dan lembaga perekonomian.

2.2. Pendekatan Perencanaan
2.2.1. Sistem Produksi
Menurut Praptokardiyo, (2008), Sistem produksi adalah keterkaitan unsur-unsur kohensif secara dinamik terlibat dalam proses-proses produksi kegiatan pengembangan budidaya guna peningkatan produksi yaitu perlu adanya perbaikan teknologi yang lebih tepat guna baik intensif maupun ekstensif, perbaikan teknologi berupa pemanfaatan sarana dan prasarana, padat tebar dan yang lainnya yang akan meningkatkan total produksi yang dijalankan
2.2.2. Sistem Bisnis
Sistem Bisnis pada usaha budidaya ikan bandeng air tawar meliputi: 1) ketersediaan pasar, 2) Modal, 3) Hasil Produksi, dan 4) Penghasilan.
2.2.3. Sistem Penyuluhan
Sistem Penyuluhan pada usaha budidaya ikan bandeng air tawar meliputi: 1) Pemberdayaan kelompok, 2) Kelembagaan penyuluhan, 3) Ketenagaan penyuluhan, 4) Penyelenggaraan penyuluhan, 5) Pembiayaan penyuluhan, dan 6) Evaluasi penyuluhan.

2.3. Kondisi dan Kinerja
2.3.1. Keadaan Umum
Kabupaten Pati adalah salah satu dari 35 daerah Kabupaten / Kota di Jawa Tengah yang secara geografis terletak antara 110º 50’ - 111º 15’ Bujur Timur dan 6º 25’ - 7º Lintang Selatan. Kabupaten Pati terdiri dari 21 Kecamatan, 400 desa dan 5 kelurahan. Adapun dari sekian banyak kecamatan yang ada di Kabupaten Pati tersebut, maka Kecamatan Kayen yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan Praktek Akhir. Kecamatan Kayen itu sendiri terdiri dari 17 desa/kelurahan yaitu : Desa Beketel, Boloagung, Brati, Durensawit, Jatiroto, Jimbaran, Kayen, Pasuruhan, Pesagi, Purwokerto, Rogomulyo, Slungkep, Srikaton, Sumbersari, Sundoluhur, Talun, dan Trimulyo. Di desa Talun Kecamatan Kayen inilah merupakan tempat kegiatan usaha budidaya ikan bandeng air tawar yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Kayen Kabupaten Pati.
2.3.2. Potensi dan Kinerja
Kabupaten Pati mempunyai potensi yang cukup besar di bidang budidaya tambak dengan komoditi andalan yaitu bandeng dan udang . Untuk budidaya tambak di Kabupaten Pati pada tahun 2008 mempunyai luas sebesar 10.604,52 Ha. Untuk budidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen telah dimanfaatkan kolam seluas 162 Ha terdiri atas kolam pembesaran seluas 151 Ha dan kolam pembenihan seluas 11 Ha (Soesono, 1998).


III. METODA PELAKSANAAN

3.1. Lokasi, waktu dan tahap pelaksanaan
Praktek Akhir ini telah dilaksanakan di Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati mulai tanggal 19 Maret sampai dengan 20 Mei 2010 pada kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar “ Mina Sejahtera”.

3.2. Ruang Lingkup
3.2.1. Potensi dan Kajian Usaha
Ruang lingkup potensi dan kajian usaha budidaya ikan bandeng air tawar di Desa Talun Kecamatan Kayen meliputi potensi sumberdaya dan pemanfaatan lahannya, ketersediaan sarana dan prasarana, sistem produksi (persiapan tambak, tingkat pemanfaatan saprodi, pola tanam, dll), sistem pemasaran, penerimaan/ pendapatan, kelayakan usaha, kinerja kelompok pembudidaya, kinerja penyuluh perikanan dan kinerja lembaga penunjang.
3.2.2. Rencana Pengembangan usaha
Rencana pengembangan usaha budididaya ikan bandeng air tawar yang sesuai dengan potensi sumberdaya serta pengembangan teknologi yang dilaksanakan selama kegiatan praktek akhir yaitu :
1) Menambah pengetahuan dan keterampilan kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar dalam melakukan proses produksi yang tepat dengan cara pembinaan usaha melalui pemberdayaan kelompok.
2) Meningkatkan sistem teknologi budidaya ikan bandeng air tawar dari sistem tradisional menjadi tradisional plus.
3) Strategi pembinaan kelompok untuk meningkatkan kemampuan dalam usahanya.
3.2.3. Pengelolaan Aksi Penyuluhan
Adapun pengelolaan aksi penyuluhan yang telah dilaksanakan di Desa Talun Kecamatan Kayen dengan objeknya adalah Kelompok Pembudidaya Ikan ”Mina Sejahtera” yang bergerak dalam usaha budidaya ikan bandeng air tawar dapat dirincikan sebagai berikut :
1) Mengaktifkan kembali kegiatan kelompok pembudidaya, khususnya yang tergabung dalam sub kelompok penggelondongan dan pembesaran ikan bandeng air tawar yang sebelumnya sempat vakum akibat kondisi banjir.
2) Mengembangkan kemampuan kelompok yang tergabung dalam sub kelompok pemasaran ikan bandeng air tawar.
3) Pembinaan kelompok melalui kegiatan penyuluhan dilakukan dengan cara merumuskan konsep strategi operasional penyuluhan berdasarkan pendekatan partisipasi yang meliputi teknologi budidaya yang baik, manajemen pakan, pengendalian hama dan penyakit, serta sebagai fasilitator dalam membenahi administrasi kelompok dan menjadi intermedier antara penyuluh yang membidangi perikanan di Kecamatan Kayen dengan anggota kelompok Mina Sejahtera sebagai upaya dalam mengembangkan kemampuan kelompok dalam mengelola kelembagaannya.
4) Melakukan aksi penyuluhan yang dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama dengan anggota kelompok dengan cara: a) menentukan materi penyuluhan berdasarkan tingkat kebutuhan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menunjang kegiatan usaha budidaya ikan bandeng air tawar; b) membuat rencana pelaksanaan aksi penyuluhan; c) pelaksanaan aksi penyuluhan; d) evaluasi kegiatan aksi penyuluhan.

3.3. Tahap Pelaksanaan
3.3.1. Pengumpulan Data
Rincian jenis, teknik pengambilan, dan sumber data dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Jenis, Teknik pengambilan dan sumber data.
No Jenis Data Teknik Pengumpulan Sumber Data
(1) (2) (3) (4)
1 Potensi SDA:
 Luas Wilayah
 Luas Peruntukan Lahan
 Debit Air
 Ketersediaan sumber air
 Kualitas air
 Curah Hujan
 Ketinggian tempat
 Suhu rata-rata
 Sumber pencemaran
 Tata guna lahan  Observasi
 Wawancara
 Pencatatan data sekunder  Pemerintah Kecamatan Kayen
 Pemerintah Desa Talun
2 Potensi SDM :
a. Perbandingan jumlah penduduk
 Umur
 Jenis kelamin
 Pekerjaan
 Pendidikan
b. Kelompok Pembudidaya Ikan
 Jumlah anggota
 Kerjasama kelompok
 Kelas kelompok
 Jenis usaha
 Luas garapan
 Produksi  Kuesioner
 Observasi
 Wawancara
 Pencatatan data sekunder  Pemerintah Kecamatan Kayen
 Pemerintah Desa Talun
 Laporan Penyuluh Perikanan
3 Kinerja Usaha :
 Sistem produksi
 Jenis komoditas
 Produktivitas  Kuesioner
 Observasi
 Wawancara
 Pencatatan data sekunder  Laporan Penyuluh Perikanan
 Pokdakan
4 Kinerja Pasar :
 Rantai tata niaga
 Harga jual beli
 Sistem pemasaran
 Wilayah pemasaran
 Prosedur pemasaran  Kuesioner
 Observasi
 Wawancara
 Pencatatan data sekunder  Pedagang
 Pokdakan
5 Lembaga Penunjang
 Jenis
 Jumlah
 Fungsi  Observasi
 Wawancara  Pemerintah Kecamatan Kayen
 Pemerintah Desa Talun
 Laporan Penyuluh Perikanan
Sumber. Data PA 2010


3.3.2. Analisis Potensi dan Kinerja
Untuk menganalisis potensi dan kinerja dalam usaha budidaya ikan bandeng air tawar, hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah dengan menggunakan analisa SWOT. Analisa SWOT adalah identifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknes) dan ancaman (threats).
3.3.3. Sintesa Strategi Kebijakan Pengembangan Usaha
Rencana strategi pengembangan yang didasarkan pada tingkat penggunaan lahan tambak, pola tanam, serta teknik jaringan irigasi adalah sebagai berikut: 1) Strategi pengembangan kawasan dan peningkatan pemanfaatan lahan usaha secara bertahap dengan tetap mengacu pada luas lahan potensial. 2) Strategi penerapan teknologi yang adaptif dan berkelanjutan dengan acuan pencapaian target produksi berdasarkan lahan budidaya. 3) pembinaan intensif pada RTP dan kelompok sesuai dengan teknik manajerial RTP serta kemampuan penyediaan modal, saprodi dan pengolahan hasil.
3.3.4. Pengelolaan Aksi Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan berupa pembinaan usaha budidaya ikan bandeng air tawar melalui pemberdayaan kelompok yang ada di Kecamatan Kayen diantaranya adalah dengan pendekatan melalui ceramah, menggunakan poster, penyebaran folder dan leaflet. Pendekatan kelompok melalui diskusi kelompok, demontrasi, dan pendekatan perorangan melalui kunjungan usaha atau kunjungan rumah.

3.4. Pengumpulan Data dan Pengambilan Contoh
3.4.1. Pengumpulan Data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti. Data ini belum mengalami modifikasi atau pengolahan lebih lanjut. Sumber untuk memperoleh data primer adalah semua yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar, penyuluh perikanan, pedagang, dan pihak yang mendukung kegiatan perikanan di Kecamatan Kayen. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan 2 metode yakni metode wawancara dan metode observasi.
Data sekunder adalah data yang diperoleh bukan langsung dari objek yang diteliti. Data ini biasanya berbentuk dokumen, baik yang belum atau sudah mengalami modifikasi serta pengolahan lebih lanjut. Untuk memperoleh data sekunder ini dilakukan dengan teknik dokumentasi. Data sekunder didapatkan dari pengumpulan data dan informasi berupa dokumen statistik wilayah, monografi dan data penunjang lainnya. Sumber untuk memperoleh data diambil dari Biro Pusat Statistik (BPS) Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Kantor Kecamatan Kayen, Rencana Kerja Penyuluh Perikanan, studi literatur, dan internet.
3.4.2. Pengambilan Contoh
Penentuan sebaran lokasi dilakukan berdasarkan potensi lahan dan produksi ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Adapun dari sekian banyak kecamatan yang ada di Kabupaten Pati tersebut, maka Kecamatan Kayen yang dipilih sebagai lokasi Praktek Akhir dengan sebaran lokasi contoh terdapat di wilayah administrasi Desa Talun sebagai lokasi kegiatan usaha budidaya ikan bandeng air tawar.
Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan teknik Random Sampling Berlapis (Stratified Random Sampling). Sampel yang diambil dari acak berlapis ini adalah dengan memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok, kemudian diambil sampel secara acak dari kelompok tersebut. Jumlah sampel yang diambil melalui perhitungan sebagai berikut :

N
1 + N (e)2
N
1 + N (e)2
230
1 + 230(0,15)2
230
1 + 230(0,0225)

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin dengan menggunakan tingkat kesalahan 15 % (disesuaikan dengan kondisi lapangan) sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 37 orang dari total RTP yang ada.
3.4.3. Analisa Data
3.4.3.1. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Lahan
Analisa potensi dan pemanfaatan lahan dapat diketahui dengan mengumpulkan data mengenai luas wilayah potensial untuk kegiatan perikanan terutama dalam usaha budidaya ikan bandeng air tawar. Selain itu juga harus diketahui jumlah RTP (Rumah Tangga Perikanan) yang mengusahakan budidaya ikan bandeng, luas lahan yang digunakan, dan lama proses produksi, serta pola tanam yang diterapkan.
3.4.3.2. Produksi dan Produktivitas
Produsi dan produkstifitas (ton/ha/siklus) dapat dianalisa dengan mengetahui jumlah padat tebar, bobot tebar dan bobot panen, lama waktu pemeliharaan dan tingkat kelangsungan hidup.

3.4.3.3. Penerimaan Pendapatan dan Kelayakan Usaha
Analisa mengenai pendapatan yang diterima dan kelayakan dari usaha yang dijalankan oleh setiap kelompok pembudidaya ikan dapat dianalisa dengan menghitung analisa usaha. Analisa suatu usaha/ investasi perlu dilakukan untuk mngetahui kelayakan dan perkembangan usaha. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan antara lain Renenue Cost Ratio (R/C ratio), Break Event Point (BEP) atau titik impas, dan Payback Period.
3.4.3.4. Pemasaran Produk
Analisa mengenai pemasaran produk dapat diketahui dengan menganalisa data mengenai hasil produksi yang diperoleh oleh pembudidaya, harga produk, saluran tataniaga yang digunakan, dan jenis pemasaran yang diterapkan oleh pembudidaya.
3.4.3.5. Kinerja Kemitraan Usaha/ Lembaga Penunjang
Adapun lembaga penunjang yang ada di Kecamatan Kayen dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Lembaga Penunjang Usaha Perikanan di Kecamatan Kayen
No Nama Lembaga Penunjang Jumlah Lokasi Keterangan
1 BRI Unit Desa 1 buah Kec. Kayen Simpan Pinjam
2 BKK 1 buah Kec. Kayen Simpan Pinjam
3 BPR 1 buah Kec. Kayen Simpan Pinjam
4 Koperasi Unit Desa 1 buah Kec. Kayen Simpan Pinjam dan Saprodi
5 Koperasi Mardi Santosa 1 buah Dsa. Rogomulyo Saprodi
6 Kios Saprodi 9 buah Dsa. Talun Saprodi
7 Kios Konsumsi 19 buah Dsa. Talun Kebutuhan konsumsi
8 Kelompok Pembudidaya 1 kelompok Dsa Talun Pokdakan Mina Sejahtera
9 BBI (Balai Benih Ikan) 1 buah BBPBAP Jepara Suplai benih dan UPT pendamping kegiatan Prasasti Mina
10 Pasar Ikan (TPHT) 1 buah Kec. Kayen Kegiatan jual beli dan tempat bertemunya pelaku usaha dalam hal pemasaran produk perikanan
Sumber: Programa Penyuluhan Perikanan Kecamatan Kayen 2009

3.4.4. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dapat diketahui dari adanya analisis yang sudah dianalisa yaitu analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Adapun tahapan dalam menganalisis sebagai berikut 1) Mengidentifikasi faktor eksternal dan internal, 2) Menentukan bobot dan rating dari masing-masing item dalam setiap faktor tersebut, 3) Membuat matriks analisa SWOT, 4) dan Penetapan perioritas masalah.
Rumusan masalah dalam kegiatan budidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen meliputi :
1) Teknologi yang digunakan dalam budidaya ikan bandeng air tawar masih tradisional yang berpengaruh pada hasil produksi yang dicapaipun tidak maksimal sesuai yang diharapkan sehinggga diperlukan suatu pengembangan teknologi yang maju untuk meningkatkan produksi
2) Kelompok pembudidaya ikan kurang mendapatkan informasi tentang pasar yakni dalam hal promo produk atau informasi harga jual-beli produk.
3) Kegiatan kelompok pembudidaya ikan belum berjalan dengan baik yang diindikasikan dari segi administrasi dan koordinasi kelompok belum optimal. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan pembinaan kelompok melalui kegiatan penyuluhan untuk menambah pengetahuan, sikap dan keterampilan kelompok dalam mengembangkan dan memberdayakan kelompok dalam usaha budidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen.

3.4.5. Perumusan Strategi Pengembangan Usaha
3.4.5.1. Strategi Pengembangan Usaha
Perumusan strategi pengembangan usaha budidaya ikan bandeng air tawar dilakukan setelah melihat masalah yang ada dilapangan.
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka diperlukan beberapa program untuk pengembangan usaha budidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen yaitu melakukan peningkatan produksi secara terencana untuk memenuhi permintaan pasar, mengembangkan teknologi budidaya dan pembinaan kelompok melalui pemberdayaan kelompok.
a. Mengembangkan Teknologi Budidaya
Program pengembangan teknologi budidaya dimaksudkan untuk menambah padat tebar benih/ gelondongan sehingga produksi yang dihasilkan dapat lebih tinggi. Oleh karena kelompok pembudidaya ikan bandeng air tawar di Kecaatan Kayen masih dilakukan secara sederhana dengan padat tebarnya rendah dan pemberian pakan hanya memanfatkan pakan alami sehingga diperlukan adanya peningkatan padat tebar. Dengan peningkatan padat tebar tersebut perlu diimbangi dengan adanya pengembangan teknologi dari tradisional menjadi tradisional plus/ maju yaitu dengan penambahan pakan buatan sehingga produksi dapat meningkat.
b. Pembinaan kelompok pembudidaya melalui kegiatan penyuluhan
Jumlah kelompok pembudidaya di Kecamatan Kayen yaitu satu kelompok besar berjumlah sekitar 230 orang yang tergabung dalam “Pokdakan Mina Sejahtera”, sedangkan kelompok yang khusus melakukan kegiatan budidaya ikan bandeng air tawar sejumlah 24 orang. Dilihat dari kurang optimalnya kegiatan pembinaan kelompok pembudidaya sehingga perlu adanya pembinaan melalui kegiatan penyuluhan secara kontinyu. Dengan kegiatan tersebut diharapkan pembudidaya dapat memperoleh informasi dan keterampilan untuk mengembangkan teknologi budidaya yang benar. Selain itu juga, pembinaan melalui aksi penyuluhan ditujukan kepada kelompok agar anggotanya dapat berpartisipasi aktif dalam mengembangkan kelompok perikanan yang ada di Kecamatan Kayen.
3.4.5.2. Perencanaan Aksi Penyuluhan
a. Perencanaan Pengembangan Usaha secara Partisipatif
Adapun kegiatan pelaksanaan program pembinaan usaha budidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen terdiri dari :
1) Mengefektifkan Kelompok
Kegiatan yang dilakukan dalam mengefektifkan kelompok yaitu dengan metode pertemuan kelompok dengan materi yang diberikan sesuai dengan kesepakatan bersama antara anggota kelompok dan pihak yang berkepentingan. Pada kenyataannya kelompok perikanan Mina Sejahtera di Kecamatan Kayen sangat jarang melakukan pertemuan untuk berkoordinasi dan bekerjasama sehingga dengan pertemuan kelompok ini dapat saling bertukar informasi antara anggotanya..
2) Pembinaan Kelompok
Jenis Pembinaan yang dilakukan kepada kelompok pembudidaya Mina Sejahtera di Kecamatan Kayen yaitu pertukaran informasi (sharing) teknologi budidaya ikan bandeng air tawar dengan anggota kelompok untuk meningkatkan produksi. Adapun metode yang dilakukan dalam kegiatan pembinaan yaitu :
 Partisipasi dalam pengembangan usaha budidaya ikan bandeng air tawar dilakukan berdasarkan analisa potensi lahan dan kinerja kelompok Mina Sejahtera serta peluang pasar yang tersedia. Pendekatan yang dilakukan adalah temu lapang, kunjungan rumah/ anjangsana dan diskusi.
 Dempond/ Percontohan yang dilakukan jika sarana dan prasarana tersedia di lapangan. Faktor yang paling menentukan dalam membuat percontohan/ dempond adalah: pemilihan lokasi, materi, pelaku dan waktu pelaksanaan.
 Kunjungan kelompok dengan tujuan sharing informasi atau bimbingan dalam penerapan teknologi baru serta menjalin keakraban dan menumbuhkan kepercayaan pembudidaya. Sasaran dari kunjungan kelompok adalah semua yang tergabung dalam anggota kelompok Mina Sejahtera di Kecamatan Kayen waktu pelaksanaanya disesuaikan dengan kondisi lapangan, atau juga mengikuti jadwal pertemuan kelompok yang telah ditentukan.
3) Mengembangkan Kelompok
Administrasi kelompok Mina Sejahtera di Kecamatan Kayen kurang berjalan dengan baik sehingga dilakukan bimbingan dan pendampingan dalam pembuatan administrasi kelompok yang baik. Dengan adanya bimbingan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kelompok dalam hal pengorganisasian kelompok serta dapat meningkatkan kelas kelompok.
b. Aksi Penyuluhan
Adapun pelaksanaan dari program penyuluhan yang telah direncanakan sebelumnya adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan kelompok
Pertemuan kelompok adalah pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pikiran atau pendapat mengenai suatu kegiatan yang akan diselenggarakan serta mencari alternatif pemecahan masalah. Aksi penyuluhan yang dilakukan dari pelaksanaan program yang telah direncanakan yakni mengajak kelompok perikanan Mina Sejahtera yang ada di Kecamatan Kayen untuk duduk bersama membicarakan dan memecahkan berbagai permasalahan yang timbul dalam kelompok yang berkaitan dengan usaha budidaya ikan bandeng air tawar baik dalam penerapan teknologi, penyaluran produk, pemasaran hasil, pengorganisasian kelompok dan akses permodalan. Pertemuan kelompok dilakukan sesuai dengan waktu dan tepat yang telah disepakati bersama, biasanya dilaksanakan di rumah ketua kelompok.
2) Kunjungan rumah/ tempat usaha
Kunjungan rumah atau tempat usaha merupakan suatu bentuk kunjungan terencana yang dilakukan oleh penulis ke rumah atau tempat usaha pembudidaya dengan tujuan melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap usaha yang dilakukan oleh pembudidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen. Selain menumbuhkan keakraban dan kepercayaan, juga memberikan bimbingan khusus serta pertukaran informasi baru kepada anggota kelompok Mina Sejahtera di Kecamatan Kayen yang dilakukan dengan diskusi santai.
3) Demonstrasi
Demonstrasi adalah peragaan suatu teknologi (bahan,alat atau cara) atau hasil penerapannya secara nyata yang dilakukan oleh demonstrator kepada sasarannya. Teknologi yang didemonstrasikan adalah teknologi yang sudah diuji baik dari segi penerapan, ekonomi, serta sosial budaya masyarakat setempat. Ditinjau dari materi yang didemonstrasikan, dibedakan atas demonstrasi cara, demonstrasi hasil, dan gabungan antara demonstrasi cara dan hasil. Aksi penyuluhan yang dilakukan dari pelaksanaan program yang telah direncanakan yakni melaksanakan demonstrasi cara pada kelompok pengolahan ikan Mina Rezeki Kecamatan Kayen. Materi yang diberikan yankni proses pengolahan ikan bandeng asap dan pembuatan empek-empek panggang, sedangkan pelaksanaanya disesuaikan dengan waktu yang telah disepakati bersama.
4) Temu usaha/ temu lapang
Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha komersial, kerjasama usaha dan membuka kesempatan untuk menambah pengetahuan dalam teknologi produsi serta memperluas jaringan pemasaran dengan mengadakan tranksaksi usaha yang menguntungkan kedua belah pihak melalui proses diskusi antara pelaku usaha dengan pihak penyedia modal/ lembaga keuangan. Temu usaha/ temu lapang yang rencananya akan dilaksanakan dengan melibatkan berbagai stakeholder perikanan, antara lain Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Penyuluh Perikanan, Kelompok Mina Sejahtera Kecamatan Kayen, tokoh masyarakat, pihak penyedia saprokan, pihak pemasok/ penampung hasil produksi, investor dan lembaga keuangan penyedia modal (bank dan lembaga pengkerditan lainnya). Dalam pelaksanaannya, ternyata mengalami kendala khususnya dalam segi finansial dan dukungan unsur pemerintah daerah dalam hal penyaluran anggaran perikanan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Pati, serta beberapa kendala teknis lainnya yang dihadapi di lapangan sehingga kegiatan temu usaha/ temu lapang yang dimaksudkan tidak telaksana.
c. Evaluasi Penyuluhan
Evaluasi hasil kegiatan penyuluhan dari program penyuluhan yang telah disepakati akan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas metoda pelaksanaan penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan (kognitif) RTP pembudidaya dan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan teknologi pembudidaya ikan bandeng yang dianjurkan. Sedangkan sasaran evaluasi yaitu RTP pembudidaya ikan bandeng terpilih yang telah mengikuti dan melaksanakan program penyuluhan perikanan.
Evaluasi dilakukan dua kali, yaitu sebelum (pre evaluation) dan sesudah pelaksanaan penyuluhan (post evaluation). Pre evaluation dilakukan bersamaan dengan tahap pengumpulan data terhadap responden terpilih, sedangkan post evaluation dilakukan pada minggu terakhir kegiatan praktek akhir bersamaan dengan kompeling data.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi dan Kinerja Usaha
4.1.1. Keadaan Umum
Kelompok budidaya ikan bandeng air tawar Mina Sejahtera berada dalam wilayah administrasi Desa Talun, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Secara geografis Kecamatan Kayen terletak pada koordinat 110o.50”- 111o.15” Bujur Timur dan 6o.25” - 7o. Lintang Selatan. Batas-batas wilayah administrasi Desa Talun adalah sebagai berikut :
• Sebalah Utara : Ds. Wuwur Kec. Gabus Kab. Pati
• Sebelah Selatan : Ds. Pesagi Kec. Kayen Kab. Pati
• Sebalah Barat : Ds. Bulung Cangkring Kec. Jekulo Kab. Kudus
• Sebelah Timur : Ds. Boloagung Kec. Kayen Kab. Pati

4.1.2. Kondisi Kelompok Mina Sejahtera
Pada Awal usaha budidaya ikan bandeng air tawar di Desa Talun Kecamatan Kayen diprakarsai oleh Bapak Nur Salim yang melakukan usaha budidaya ikan bandeng air tawar setelah belajar dan mengamati proses usaha tersebut di Lamongan, Jawa Timur. Di periode awal tahun1997, bapak Nur Salim mulai memperkenalkan serta meyakinkan masyarakat desa Talun pada usaha budidaya ikan bandeng air tawar. Namun banyak kendala yang dihadapi dalam meyakinkan masyarakat, bahkan banyak juga warga yang menolak akan usaha tersebut. Pada akhirnya beliau dipertemukan dengan bapak Haji Muchamad Amir, kemudian dengan usahanya untuk meyakinkan maka di ajak ke Lamongan dan membeli nener ikan bandeng serta di uji cobakan di kolam yang ada di Desa Talun. Alhasil, lahan tidur yang tidak bisa di manfaatkan itu, setelah di uji cobakan budidaya polikultur ikan bandeng air tawar dengan ikan mas pada areal seluas 1 hektar berhasil serta menghasilkan panen ikan bandeng yang cukup melimpah. Sebagian hasil panen oleh mereka dibagikan kepada seluruh penduduk yang ada di Desa Talun dan setelah kejadian itu maka animo masyarakat untuk membudidayakan bandeng air tawar mulai tumbuh yang diindikasikan dengan semakin banyaknya warga masyarakat mengikuti usaha bandeng air tawar.
Awal tahun 1998 setelah warga masyarakat Desa Talun mulai banyak melaksanakan kegiatan budidaya ikan bandeng air tawar, maka timbul masalah dalam hal keamanan. Masyarakat dari luar desa Talun yakni dari desa atau kecamatan tetangga pada berdatangan ke tambak di Desa Talun untuk mencuri ikan yang dipelihara. Melihat kejadian itu, bapak Maksum berinisiatif mengajak saudara-saudaranya untuk membentuk sebuah kelompok pembudidaya dengan nama kelompok pembudidaya ikan “Mina Sejahtera:. Kegiatan kelompok ini meliputi kegiatan usaha penggelondongan dan usaha pembesaran ikan bandeng air tawar dengan prioritas utama menjaga kondisi keamanan tambak tetap stabil. Pada tanggal 23 Mei 2008, kelompok Mina Sejahtera yang diketuai oleh Bapak Maksum oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati dibagi menjadi 5 sub kelompok. Adapun kelima sub kelompok tersebut adalah sub kelompok pembenihan, sub kelompok pengolahan, sub kelompok budidaya, sub kelompok produksi pakan, dan sub kelompok pemasaran.




4.2. Potensi dan Kinerja
4.2.1. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Lahan
Kabupaten Pati mempunyai potensi yang cukup besar di bidang budidaya tambak yakni seluas 10.604,52 Ha. Untuk budidaya ikan bandeng air tawar sendiri di Kecamatan Kayen telah dimanfaatkan kolam seluas 162 Ha yang terbagi atas kolam pembesaran seluas 151 Ha dan kolam penggelondongan seluas 11 Ha.
4.2.2. Ketersediaan Prasarana
Sarana budidaya adalah peralatan yang diperlukan langsung dalam kegiatan produksi, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang dapat menunjang kegiatan produksi. Untuk ketersediaan sarana dan prasarana budidaya tidak mengalami kesulitan dalam pengadaannya dikarenakan dalam pengadaannya cukup mudah didapatkan.
4.2.3. Pola Tanam
Lama pemeliharaan ikan bandeng air tawar pada segmen pembesaran yang ada di Desa Talun Kecamatan Kayen rata – rata 60 hari, sehingga dalam satu tahun dilakukan panen sebanyak 3 -4 kali dengan waktu isterahat 1 bulan . Pola tanam seperti ini rata – rata sudah diterapkan oleh para pembudidaya ikan bandeng air tawar. Akan tetapi semuanya bergantung pada keadaan cuaca karena pada kondisi banjir para pembudidaya hanya dapat melakukan panen sebanyak satu kali disebabkan resiko yanga ada. Biasanya pada pertengahan bulan Juli sampai Desember banjir selalu mengenangi kawasan tambak milik pembudidaya. Selain itu juga, faktor finansial mempengaruhi kegiatan budidaya yaitu dalam hal penyediaan modal untukpembelian nener ikan bandeng air tawar, sehingga apabila kondisi keuangan yang mereka miliki apabila tidak ada maka kegiatan budidayapun tidak dilakukan.
4.2.4. Kinerja Produksi
Secara umum para pelaku pembudidaya ikan bandeng air tawar Mina Sejahtera di Desa Talun dalam melaksanakan kegiatan produksi masih menggunakan sistem tradisional yang mengandalkan pakan alami sehingga hasil produksi belum tercapai maksimal. Dalam usaha budidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen telah dimanfaatkan kolam seluas 162 Ha yang terbagi atas kolam pembesaran seluas 151 Ha dan kolam penggelondongan seluas 11 Ha. Untuk keragaan produksi budidaya ikan bandeng air tawar pada segmen penggelondongan mencapai kurang lebih 800.000-10.000 ekor/nener/bln, sedangkan pada segmen pembesaran ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen mencapai kurang lebih 3,5-4 ton/bln
4.2.5. Kinerja Pemasaran
Menurut sumber informasi yang diperoleh dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati serta wawancara langsung dengan pembudidaya, maka pemasaran ikan bandeng air tawar yang dilakukan di Kecamatan Kayen melalui tengkulak atau di Tempat Pelelangan Hasil Tambak (TPHT) kemudian dipasarkan ke daerah Juwana, Semarang, Kudus, wilayah waduk Kedung Ombo Kabupaten Sragen, Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, dan kepada para pembakul yang ada di wilayah Kayen dan sekitarnya.
4.2.6. Kinerja Lembaga Penunjang
Untuk kinerja lembaga penunjang dilakukan analisa kelembagaan yang menunjang di Desa Talun yang dirinci pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Analisa Kelembagaan Penunjang Kegiatan Budidaya di Desa Talun Kec. Kayen
No Lembaga Masalah Potensi
1.  BRI/BNI/BANK JATENG
 BKK/BPR  Peryaratan dan tingkat kepercayaan perbankan masih kurang
 Bunga tinggi  Tersedianya dana untuk pengembangan usaha
2.  Kios Saprokan
 Pasar
 Kios Konsumsi  Harga tidak sesuai dan tidak stabil
 Belum mencukupi kebutuhan  Membantu sarana produksi dan kebutuhan masyarakat
3.  KUD / Koperasi  Pelayanan belum optimal  Tersedianya sarana produksi dana dan pemasaran hasil
4.  Kelompok Pembudidaya Ikan  Teknologi
 Permodalan
 SDM  Wadah Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perikanan
5.  DKP / Penyuluh Perikanan  Pembinaan belum optimal
 Kurangnya sarana teknis  Membina dan fasilisator kelompok usaha perikanan
Sumber: Data Praktek Akhir (2010)



4.2.7. Kinerja Lembaga Penyuluhan
Kelompok Mina Sejatera merupakan bagian dari binaan Penyuluh Perikanan Kecamatan Kayen. Sehingga Penyuluh Perikanan Kecamatan Kayen sangat berperan aktif dalam kegiatan pembinaan kelompok Mina Sejahtera. Bahkan, selama pelaksanaan praktek akhir (PA), upaya pengembangan kemampuan kelompok telah diwujudkan dengan bekerjasama dengan pengurus Mina Sejahtera, sehingga terbentuk rancangan program pengembangan kemampuan kelompok yang diketahui oleh pihak Desa Talun dan Kecamatan Kayen, serta Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Pati. Para penyuluh melakukan pertemuan setiap 1 bulan sekali yang lokasinya disesuaikan oleh kesepakatan bersama, biasanya di luar kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati bahkan tidak jarang melakukan pertemuan di tambak di Desa Talun dengan berbagai kegiatan seperti evaluasi penyuluhan atau juga untuk melaporkan tentang kegiatan yang telah dilakukan di wilayah binaannya.

4.3. Pengembangan Usaha
4.3.1. Pengembangan Bisnis Perikanan
Program Akselerasi dan Sosialisasi Teknologi Inovasi Kelautan dan Perikanan (Prasasti Mina) di Kabupaten Pati saat ini sudah mulai menginjak tahun ketiga yang dimulai sejak tahun 2007 yang lalu. Berdasarkan road map program prasasti mina di Kabupaten Pati bahwa pada tahun ketiga ini adalah pemantapan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut diantaranya adalah pemantapan model kerjasama kelembagaan bisnis perikanan, pemantapan aplikasi introduksi teknologi perikanan, pemantapan diversifikasi komoditas perikanan, dan pemantapan integrasi usaha bisnis perikanan.
4.3.2. Penerapan Teknologi
Dalam rangka mendukung Program Prasasti Mina di Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, telah dilakukan kegiatan uji adapatasi ikan bandeng air tawar yang dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian daya adaptasi komponen-komponen teknologi yang diselenggarakan di Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Hal ini dilakukan agar diperoleh kesesuaian teknologi dengan lokasi ataupun lingkungan pembudidayaan. Disamping untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal per satuan unit usaha pembudidayaan ikan bandeng air tawar. Uji adaptasi ini dirancang dengan tujuan mengetahui penerapan teknis budidaya ikan bandeng dengan perlakuan pemberian pakan buatan, pakan alami, dan mix antara pakan buatan dan pakan alami, dan pengaruhnya terhadap besarnya produksi yang dihasilkan per satuan unit usaha. Kegaiatan ini dilakukan pada petakan yang luasnya sama masing-masing 7.000 m2 namun dengan padat tebar yang berbeda serta dengan tiga perlakuan pemberian pakan yang berbeda pula yakni dengan pakan buatan (Kolam “A”), menggunakan pakan alami (Kolam “B”), serta mix antara pakan buatan dan pakan alami ( Kolam “C”).
4.3.3. Tahap Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan Praktek Akhir, penulis ikut serta juga bergabung dalam melanjutkan pelaksanaan kegiatan pada program prasasti mina di Desa Talun. Kegiatan tersebut diantaranya adalah uji adaptasi yang hingga pada saat akhir dari pelaksanaan Praktek Akhir masih dilaksanakan. Penulis ikut serta juga dalam kegiatan pembinaan rutin melalui pertemuan kelompok ataupun melalui kegiatan kunjungan usaha. Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut diatas dilakukan bersama-sama dengan petugas teknis dari BBPBAP Jepara selaku UPT pendamping kegiatan prasasti mina di Desa Talun serta Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati. Pelaksanaan kegiatan pada bulan Februari secara umum tidak berjalan lancar yaitu terjadi salah satu kolam yang terendam banjir yakni kolam dengan perlakuan murni pakan alami (Kolam”B”). Kondisi banjir itu sendiri sebenarnya merupakan siklus tahunan yang biasa menimpa Desa Talun. Pada saat akhir pelaksanaan kegiatan Praktek Akhirpun, yaitu di awal bulan Mei, sempat terjadi banjir di Desa Talun, namun tidak mengakibatkan kerugian serta menghambat kegiatan masyarakat khususnya pembudidaya ikan bandeng air tawar.

4.4. Aksi Penyuluhan
4.4.1. Program Prioritas yang Dikerjakan
Aksi penyuluhan yang dilakukan serta telah disepakati oleh pelaku utama dalam upaya meningkatkan kemampuan usaha budidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen terdiri dari beberapa kegiatan seperti: mengefektifkan kelompok dengan materi yang diberikan tentang pentingnya kelompok, mengembangkan kemampuan kelompok dengan penerapan teknologi budidaya tradisional plus, pengendalian hama dan penyakit, bimbingan administrasi kelompok, serta bimbingan dalam proses memasarkan produk.
1. Mengefektifkan Kelompok
a. Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan aksi penyuluhan dengan materi yang diberikan tentang pentingnya kerjasama dan koordinasi dalam kelompok, pelaku pembudidaya ikan bandeng air tawar mampu mengelola kelompoknya dengan baik serta mampu mengkoordinasikan kelompok dengan baik.
b. Rencana Operasional
1) Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan aksi penyuluhan disesuaikan dengan hasil kesepakatan dengan pembudidaya.
2) Evaluasi
Sebelum dilakukan aksi penyuluhan mengenai kegiatan pengefektifan kelompok, maka tingkat pengetahuan pelaku usaha dinilai terlebih dahulu sebagai evaluasi awal, selanjutnya dilakukan evaluasi akhir setelah aksi penyuluhan dilakukan.
3) Aksi Penyuluhan
Aksi penyuluhan yang dilakukan yaitu Kegiatan kunjungan rumah/usaha secara rutin setiap hari, biasanya dari hari Senin sampai Kamis atau menyesuaikan dengan keadaan lapangan. Kegiatan ini awalnya dilakukan bersama–sama dengan penyuluh perikanan setempat, namun sejalannya dengan perkembangannya maka kunjungan rumah ini dilakukan sendiri. Dalam kegiatan ini dilakukan obrolan ringan dan santai kepada anggota kelompok pembudidaya dengan membahas berbagai permasalahan yang dihadapi kelompok dan alternatif permasalahannya khususnya tentang keberadaaan kelompok itu sendiri, menyampaikan informasi penting dari dinas mengenai program “Mina Politan” sebagai pengganti dari adanya program “Prasasti Mina” , menyampaikan kuisioner serta melakukan penyuluhan. Kegiatan kunjungan rumah/tempat usaha dilakukan dengan cara berkeliling dari satu rumah/tempat usaha satu ke tempat yang lain. Dalam satu hari bisa mengunjungi 3 – 5 orang pembudidaya.
2. Pembinaan Kelompok
a. Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan aksi penyuluhan dengan melakukan pendampingan dan bimbingan dengan memberikan informasi teknologi yang lebih maju, pelaku usaha dapat mengetahui ilmu pengetahuan dan teknologi serta menerapkannya untuk meningkatkan produksi.
b. Rencana Operasional
1) Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan aksi penyuluhan disesuaikan dengan hasil kesepakatan.
2) Evaluasi
Sebelum dilakukan aksi penyuluhan dengan melakukan pembinaan kelompok, maka tingkat pengetahuan pelaku usaha dinilai terlebih dahulu sebagai evaluasi awal, selanjutnya dilakukan evaluasui akhir setelah melakukan kegiatan penyuluhan.
3) Aksi Penyuluhan
Aksi penyuluhan dalam proses pembinaan dilakukan terhadap sub kelompok pengolahan “Mina Rezeki” dengan melakukan pertemuan kelompok sebanyak 2 kali pada tanggal 30 Maret 2010 (melakukan praktek pengolahan ikan bandeng asap), dan pada tanggal 27 April 2010 (melakukan praktek pengolahan empek-empek). Pada pertemuan pertama dihadiri oleh 12 orang anggota kelompok, dan pada pertemuan kedua dihadiri oleh 13 orang anggota kelompok. Selama pertemuan kelompok itu ikut hadir juga Penyuluh Perikanan Kecamatan Kayen dan di saksikan juga oleh perwakilan dari Pemerintah Desa Talun. Metoda yang digunakan yaitu “demonstrasi cara” dengan terlebih dahulu menyampaikan materi tentang alat, bahan dan proses pelaksanaannya secara teori, selanjutnya dilakukan praktek pengolahan bersama ibu-ibu yang tergabung dalam sub kelompok Mina Rezeki Desa Talun. Media yang digunakan pada pelaksanaan aksi penyuluhan ini yaitu menggunakan liflet.
3. Mengembangkan Kelompok
a. Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan aksi penyuluhan, pelaku pembudidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen mampu mengembangkan kelompoknya sehingga dapat meningkatkan kelas kelompok. Dalam hal administrasi, kelompok Mina Sejahtera masih sangat kurang sehingga kesulitan dalam menemukan data kelompok serta dalam hal peningkatan kelas kelompok. Diharapkan denga adanya kegiatan aksi penyuluhan dengan materi administrasi kelompok, sasaran penyuluhan yaitu para pengurus kelompok Mina Sejahtera dapat membenahi kembali administrasinya. Hal ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan pengurus dalam mengelola kelembagaan kelompok Mina Sejahtera, selain itu juga dapat mengelola kelompok sehingga pelaku usaha dapat menentukan pola usaha perikanan yang menguntungkan berdasarkan teknologi terapan dan berorientasi pada kebutuhan pasar.
b. Rencana Operasional
1) Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan aksi penyuluhan disesuaikan dengan hasil kesepakatan.
2) Evaluasi
Sebelum dilakukan aksi penyuluhan mengenai administrasi kelompok, maka tingkat pengetahuan pelaku usaha dinilai terlebih dahulu sebagai evaluasi awal.
3) Aksi Penyuluhan
Aksi penyuluhan dilakukan terhadap pengurus kelompok Mina Sejahtera dalam hal ini yaitu ketua dan sekretaris dengan waktu dan metode penyuluhan yang ditetapkan secara partisipatif, yaitu dilaksanakan selama beberapa hari mulai tanggal 5-8 Mei 2010 menggunakan metode diskusi dan media penyuluhan berupa buku-buku yang dibuat oleh penulis yang terdiri dari buku daftar anggota, buku tamu, buku agenda surat masuk, buku agenda surat keluar, buku daftar hadir kelompok, buku notulen, buku kegiatan kelompok, buku pengamatan kelompok, rencana kegiatan anggota kelompok, rekapitulasi data produksi,dan proses produksi.
4.4.2. Evaluasi Penyuluhan
1) Evaluasi Awal dan Akhir Tingkat Pengetahuan
Dari aksi penyuluhan yang dilakukan pada kegiatan pengolahan ikan bandeng asap tanggal 30 Maret 2010, maka hasil evaluasi awal terlihat tingkat pengetahuan kelompok Mina Rezeki adalah rata – rata 58,33%. Tingkat pengetahuan para anggota kelompok banyak didapat dari pengalaman pada kegiatatan magang yang pernah dilakukan di BPPP Tegal pada tanggal 24 November - 30 November 2008. Kelompok pengolahan Mina Rezeki untuk lebih memahami tentang cara pengolahan ikan bandeng yang baik dan benar maka selain dilakukan aksi penyuluhan dengan metode “demonstrasi cara” juga diberikan leflet tentang pengolahan ikan bandeng asap. Setelah dilakukan aksi penyuluhan tingkat pengetahuan kelompok pengolahan Mina Rezeki mejadi 90 %. Ini menunjukkan terjadi peningkatan setelah kegiatan penyuluhan sebesar 31,67%.
Aksi penyuluhan yang dilakukan pada kegiatan pengolahan empek-empek panggang tanggal 27 April 2010, maka hasil evaluasi awal terlihat tingkat pengetahuan kelompok Mina Rezeki adalah rata – rata 76,15%. Kegiatan penyuluhan ini diharapakan selain dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan pendapatan ibu-ibu sebagai pendamping suami atau juga menambah nilai tambah perekonomian keluarga, juga diharapkan dapat memanfaatkan hama yakni ikan gabus menjadi olahan yang bermanfaat bagi kelompok. Setelah dilakukan aksi penyuluhan tingkat pengetahuan kelompok pengolahan Mina Rezeki mejadi 94,61 %. Ini menunjukkan terjadi peningkatan setelah kegiatan penyuluhan dilakukan sebesar 18,46%.
2) Evaluasi Awal dan Akhir Tingkat Sikap
Evaluasi awal mengenai sikap anggota kelompok pengolahan Mina Rezeki di Kecamatan kayen adalah rata – rata untuk pengolahan ikan bandeng asap adalah 60,25% dan untuk pengolahan empek-empek panggang adalah 49,08%. Pada evaluasi akhir mengenai sikap diperoleh hasil pada pengolahan ikan bandeng asap sebesar 89,16% dan tingkat sikap pada pengolahan empek-empek panggang menjadi 84,30%. Dari hasil ini terjadi peningkatan sikap masing-masing sebesar 28,91% dan 35,22%.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
a) Di Desa Talun Kecamatan Kayen terdapat Pokdakan Mina Sejahtera dengan jumlah anggota sekitar 230 orang yang dibagi dalam beberapa sub-sub kelompok, sedangkan yang bergerak dalam kegiatan budidaya ikan bandeng air tawar sejumlah 24 orang.
b) Untuk budidaya ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen telah dimanfaatkan kolam seluas 162 Ha yang terbagi atas kolam pembesaran seluas 151 Ha dan kolam penggelondongan seluas 11 Ha. Produksi penggelondongan ikan bandeng air tawar di Kecamatan Kayen mencapai kurang lebih 800.000-10.000 kg/nener/bln, sedangkan pada segmen pembesaran mencapai kurang lebih 3,5-4 ton/bln.
c) Dalam usaha meningkatkan Pengetahuan, sikap dan keterampilan pembudidaya ikan bandeng air tawar dilakukan uji adaptasi yang merupakan program pendukung Prasasti Mina di Kecamatan Kayen. Uji adaptasi ini dirancang dengan tujuan mengetahui penerapan teknis budidaya ikan bandeng dengan perlakuan pemberian pakan buatan, pakan alami, dan mix antara pakan buatan dan pakan alami, dan pengaruhnya terhadap besarnya produksi yang dihasilkan per satuan unit usaha.
d) Uji adaptasi yang dilakukan pada petakan dengan luasan yang sama (7.000 m2) dengan padat tebar yang berbeda serta dengan tiga perlakuan pemberian pakan yang berbeda pula menghasilkan kenaikan pertumbuhan yang lebih baik terjadi pada kolam dengan perlakuan Mix pakan buatan dan pakan alami, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 50-60 gr/ekor.
e) Dalam rangka pembinaan usaha budidaya ikan bandeng air tawar melalui pemberdayaan kelompok di Desa Talun Kecamatan Kayen, maka program yang berhasil dilakukan adalah pengaktifan kelompok, pembinaan kelompok dan pemberdayaaan kelompok dengan hasil evaluasi terjadi peningkatan pengetahuan rata-rata sebesar 25,07% dan peningkatan sikap rata-rata 32.07%.
5.2. Saran
Secara umum Kelompok Mina Sejahtera yang bergerak dalam usaha budidaya ikan bandeng air tawar bisa dikatakan belum efektif, hal ini dapat dilihat dengan adanya perilakuan anggota yang hanya berorientasi pada diri sendiri dan bukan pada kelompok. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan program pembinaan usaha melalui pemberdayaan kelompok, perlu adanya partisipasi aktif dari kelompok Mina Sejahtera untuk dapat berorientasi pada tugas yang dicirikan pada upaya mengingatkan dan mengajak bekerja dan perilaku yang bersifat memelihara hubungan antara anggota kelompok yang dicirikan dengan adanya upaya untuk mengingatkan dan mengajak untuk mempertahankan keutuhan kelompok tersebut.
Selain itu, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang terkait yang dapat memfasilitasi kerjasama antara pembudidaya dengan lembaga penunjang, serta pembinaan intensif untuk peningkatan sikap, pengetahuan dan keterampilan dari aspek teknis, ekonomi, maupun sosial budaya.


DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2008. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati.
Nitimulyo, Kamsio Handoyo. 2003. Penelitian Kegagalan Pengelolaan Tambak di Kabupaten Pati. Pati: Litbang Kabupaten Pati.
Praptokardyo, K. dan Wellem Muskita. 2008. Pengembangan Perikanan Budidaya. [Diktat mata kuliah Pengembangan Perikanan Budidaya]. Bogor: Materi Perkuliahan Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan.
Soesono, Slamet. 1988. Budidaya Ikan dan Udang dalam Tambak. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama.

No comments: