Wednesday 15 October 2008

PENYULUH PERIKANAN


PEMBANGUNAN PERIKANAN BUTUH PENYULUH


Keberadaan penyuluh perikanan memiliki peran sangat penting dalam rangka mendukung pelaksanaan revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan serta melaksanakan UU No.16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Keberadaan penyuluh perikanan bertujuan untuk membangun potensi masyarakat dalam bidang perikanan tangkap, mengembangkan perikanan budidaya, meningkatkan kualitas produk, menciptakan suasana kondusif bagi pertumbuhan industri perikanan nasional, serta memelihara lingkungannya.


Kedepan, sistem penyuluhan yang akan dikembangkan DKP ditujukan untuk mengembangkan kapasitas sumberdaya manusia kelautan dan perikanan dalam berperan mensejahterakan dirinya sendiri, serta mewujudkan industrialisasi perikanan nasional. Oleh karena itu, sudah sepatutnya bahwa Sistem Penyuluhan tersebut harus bersifat dinamis dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing. Apalagi, keberadaan penyuluh kelautan dan perikanan berperan sebagai dinamisator, fasilitator maupun motivator, dan menjadi mitra sejati menjadi sangat diperlukan.


Penyuluh perikanan hingga Agustus 2008 baru tersedia sebanyak 4.205 orang (terdiri dari 2.840 orang penyuluh Pemerintah yakni penyuluh pertanian yang berlatar belakang perikanan, dan 1.365 orang penyuluh honor atau kontrak), sehingga masih dibutuhkan sebanyak 9.440 orang penyuluh perikanan Pemerintah lagi yang harus dipenuhi selama kurun waktu 5 tahun kedepan. Sedangkan terget secara keseluruhan penyuluh perikanan pada tahun 2013 adalah sebanyak 16.030 orang penyuluh perikanan, terdiri dari: 12.280 orang penyuluh perikanan Pemerintah, 2.450 orang penyuluh perikanan swasta, dan 1.300 orang penyuluh perikanan swadaya yang dikukuhkan oleh Bupati/Walikota setempat.


Kebutuhan 12.280 orang penyuluh perikanan Pemerintah pada tahun 2013 yang angkanya harus dikaji tersebut didasari pada asumsi bahwa: (1) kemampuan seorang penyuluh perikanan dalam melakukan pembinaan kelompok nelayan atau pembudidaya ikan dapat berjalan secara efektif maksimal terhadap 15 kelompok (@ 25-30 orang). Diasumsikan pula bahwa 70% di kecamatan seluruh Indonesia yang terdapat banyak usaha perikanan. Apabila setiap kecamatan diperlukan 3 orang penyuluh perikanan maka diasumsikan untuk bidang keahlian budidaya, penangkapan dan pengolahan hasil.


Penyuluh PNS tersebut belum dapat dikelola secara maksimal saat ini, karena masih belum adanya Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan. Dalam waktu dekat ini diharapkan dapat terbit Peraturan Menteri PAN tentang jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan yang terpisah dari Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian.


Adapun yang dimaksud penyuluh swasta adalah tenaga pemasaran benih, pupuk atau pakan dari perusahaan swasta, yang juga secara aktif telah melaksanakan penyuluhan. Pada saat budidaya udang merebak di tahun 1980-an, para “penyuluh” swasta inilah yang paling berperan dalam alih teknologi budidaya udang. Dalam era demokratisasi, industrialisasi dan penerapan teknologi maju seperti saat ini, efisiensi birokrasi harus diwujudkan dengan mengembangkan kemitraan bersama dengan perusahaan swasta, yang lama kelamaan dapat menjadi penyuluh PNS.


Sedangkan penyuluh swadaya adalah para nelayan atau pembudidaya ikan yang sudah relatif lebih maju dari teman-temannya dapat didorong dan difasilitasi oleh Pemerintah untuk menjadi penyuluh mandiri. Artinya, penyuluh dari nelayan atau pembudidaya.


Jakarta, Oktober 2008
Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi
ttd
Dr. Soen’an H. Poernomo, M.Ed.

INFO DKP



Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Tutup Diklatpim IV Angkatan X Tahun 2008



Bertempat di auditorium BDA Sukamandi pada tanggal 4 Sepetember 2008 dilakukan penutupan Diklatpim IV angkatan X Tahun 2008 oleh Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan (Kapuslat KP), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP), Ir. Yunus Lebang Lambe.
Dalam sambutannya Kapuslat KP menyampaikan, "Bahwa Diklat adalah suatu wahana yang strategis untuk mendidik dan melatih para pejabat yang akan menduduki posisi tertentu di lingkup DKP. Oleh sebab itu hasil Diklat harus mampu diterapkan dalam lingkungan kerja masing-masing dengan sebaik-baiknya, dan mampu menjadikan panutan bagi staf dan rekan sejawatnya masing-masing". Di samping itu disampaikan juga oleh beliau, "Di masa kini Saudara—Saudara harus berprestasi di unit kerja masing-masing dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam Diklatpim IV ini. Prestasi mutlak diciptakan kalau Saudara-Saudara tidak ingin tenggelam, dan prestasi adalah implementasi dari Diklatpim IV yang telah Saudara-Saudara ikuti selama 43 hari". Dalam penyelenggaraan Diklatpim IV Angkatan X Tahun 2008, tema yang diusung adalah "Menjadikan Aparatur Kelautan dan Perikanan Yang Taat Azas dan Inovatif Dalam Rangka Meningkatkan Profresionalisme".
Pada kesempatan yang sama, Kepala BDA Sukamandi yang baru, Pola Panjaitan, A.Pi., M.M. sebagai Koordinator Penyelengara, menyampaikan 10 orang lulusan terbaik Diklatpim IV Angkatan X Tahun 2008, adalah sebagai berikut :



1. Kusdiantoro, S.Pi., M.Sc, dari Pusdatin, Setjen.
2. Kamdani, S.Pi., dari Balai Karantina Ikan Sentani, Puskari.
3. Frederick Paul B S, S.Pi.,M.M.CAAE., dari Biro Perencanaan, Setjen.
4. Albar Madeali, S.Pi., dari Dirjen KP3K.
5. Sumono Darminto, A.Pi.,S.Pi., dari Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan, Ditjen P2SDKP.
6. Machmud, S.P.,M.Sc, dari Sekjen P2HP, Ditjen P2HP.
7. Saut Tampubolon, S.Sos., M.M., dari Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan, Ditjen Tangkap.
8. Purwaningsih, S.St.Pi., dari Direktorat Standarisasi Akreditasi, Ditjen P2HP.
9. Usni Arie, A.Md., dari BBBAT Sukabumi, Dirjen Perikanan Budidaya.
10. Joni Haryadi D, S.Pi., M.Sc, dari Pusat Riset Perikanan Budidaya, BRKP.

Thursday 9 October 2008

Kata2 Yg Mempunyai Kekuatan

Kita prnh mendengar kisah ttg Sayidina Umar yg dijuluki singa padang pasir. Beliau disegani oleh kaum Quaraisy karena sikap beliau yg keraz dan tidak prnah takut pada siapun. Tapi masih ingatkah ketika kata-kata Fathimah adiknya telah menyihirnya untuk terdiam di tempat dan SAng Singa Padang Pasir ini hanya menurut saat adiknya menyuruhnya membersihkan diri sebelum memegang Al-Qur'an. Kekuatan kata yang terlahir dari ketulusan hati menembus dinding keras kebekuan hati Umar. Ia pun tertunduk dan menjadi seorang pembela Islam. Sedikit banyak pahala hujan kebaikan Umar yang ia lakukan selama hidupnya akan mengalir kepada adiknya, Fathimah.

Bagitupun dgn kisah sang Penjagal Hitler yg memiliki kekuatan dalam menggerakan pasukan Nazi untuk membantai banyak umat manusia dengan kekuatan kata yang dimilikinya. Segala kejahatan perang yang dilakukan oleh anak buahnya juga akan kembali kepadanya sebagai seorang yang mengeluarkan perintah pertama.
Ternyata kata-kata itu punya kekuatan yang menembus sisi-sisi kehidupan. . .
Kata-kata ini menjadi begitu berenergi sebab didorong oleh kekuatan yang ada dalam jiwa. Kekuatan yang telah berhasil di bangun di alam jiwa itulah yang mencipta kekuatan dahsyat di alam nyata. Sehingga itu kata menjadi cerminan jelas kondisi seseorang. Ia menjadi duta hati yang menerjemahkan isyarat-isyarat jiwa. Maka tidaklah heran, seperti kata nabi,.
""sepotong kata bisa mengantarkan seseorang ke ketinggian surga, juga bisa melemparkannya ke jurang neraka"".

Selain didorong oleh perasaan jiwa yang sepenuh hati saat mengucapkannya, ada beberapa kata yang punya kekuatan dan memiliki daya sentuh tersendiri. Saya merasakannya demikian dan saya kira, kawan-kawan juga pernah merasakan hal yang sama..
Kata-kata tersebut antara lain:

1. Terimakasih
Menunjukan kerendahan hati dan pengakuan akan jasa dan usaha orang lain. Ucapan terimakasih yang disampaikan pada tempatnya dan benar-benar sesuai maksudnya akan memberi bekas dalam hati dan membuat seseorang bersemangat untuk melakukan kebaikan itu sekali lagi. Di dalam Al-Quran disebutkan firman Allah bahwa jika kalian berterimakasih maka akan Aku (Allah) akan tambahkan nikmat-Ku kepadamu...

2. Tolong
Kata ini digunakan saat meminta bantuan kepada orang lain dan untuk menegaskan bahwa saya tidak menyuruhmu apalagi memaksamu untuk melakukan hal itu. Saya hanya memohon sedikit kesediaan darimu untuk melakukan hal itu, yang mungkin sudah berada di luar kemampuan saya.

3. Silahkan
Kata ini berbentuk penghormatan yang tinggi. Menyiratkan makna bahwa saya menghormatimu, memuliakanmu. Mempersilhkanmu dan ingin membahagiakanmu. Inilah apa adanya yang saya miliki, semoga tidak mengecewakanmu.

4. ٍSaya Telah Bersalah
Tiga kata ini adalah termasuk kalimat yang susah untuk diucapkan. Sebab ia berkaitan erat dengan ego dan keakuan diri. Diri ini selalu ingin sempurna dan tidak pernah ingin berada 'dibawah' orang lain. Ia harus lebih atau kalau mungkin selalu berada di atas orang lain. Pengakuan akan salah dan lupa pada tempatnya menunjukan kekuatan jiwa untuk menundukan nafsunya dan mengakui kekurangan dirinya. Itulah yang membuat tasbih Nabi Yunus menjadi tasbih termulia sebab di dalamnya ada pengakuan akan kesalahan. Tasbih Nabi Yunus itu adalah la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazhalimin (Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah, Maha suci Engkau, sesungguhnya saya termasuk orang-orang yang zhalim)

5. Saya minta Maaf
Ini adalah susulan dari pengakuan bersalah tadi. Mohon maaf kepada manusia dan mohon ampun kepada Allah. Maaf menyiratkan makna keterbatasan sebagai manusia yang tidak luput dengan salah dan lupa. Asalkan kata maaf ini tidak dijadikan senjata untuk terus melakukan kesalahan. Saya teringat ucapan seorang kawan saya; 'saya paling jengkel dengan orang yang suka melakukan kesalahan kemudian minta maaf. Seharusnya dia jangan melakukan kesalahan supaya tidak minta maaf'.

6. Saya Tidak Tahu
Kata ini juga adalah cermin kejujuran akan diri sendiri. Juga berisi pengakuan atas kekurangan dan keterbatasan diri. Ia bisa menyelamatkan dari ketergelinciran dan sikap sok mantap dan sok tau yang kadang hanya mencelakakan diri sendiri.

7. Saya Membutuhkanmu
Kata yang simple, tapi maknanya begitu kuat dalam suatu hubungan. Menunjukkan adanya saling ketergantungan, saling mengasihi serta kedekatan emosional yang menonjol. Kalimat ini sangat jarang saya pakai dalm kehidupan sehari-hati, tapi suatu ketika saya menggunakannya untuk seseorang kira2 bunyinya seperti ini, "aku baru sadar selama kau pergi, ternyata aku membutuhkanmu" . Gara-gara kalimat ini, seseorang tersebut bernafas dengan leganya dan berkata "akhirnya bisa juga kalimat itu keluar, ini sangat aku tunggu-tunggu" ...selanjutnya jadilah kami sahabat yang dekat dan saling menyayangi.
Penuh Kasih
8. Emangnya Gue Pikirin?
Dalam hidup ini semua tidak ada yang abadi. datang dan pergi silih berganti. karena itu tidak usah suntuk mikirin sesuatu, meski sesuatu itu amat kita sayangi. karena saat sesuatu itu toh akan tidak lagi bersama kita. entah, apakah sesuatu itu bergerak atau pun tidak bergerak, bernafas maupun tidak, bisa nyanyi atau tidak, tidak akan berpengaruh pada kita. biarkan dia datang dan pergi, jadikan semuanya nyaman dan kita tidak rugi. sebut saja, "emangnya gue pikirin?"
Kata-kata ini mempunyai kekuatan 'magic'. Demikianlah kata dapat menjadi penyampai apa yang ada dalam dada. Kata-katalah yang bisa menaikkan seseorang ke ketinggian surga atau mencampakkannya ke kedalaman neraka. Maka menjaga dan mengatur kata kata bagi setiap orang adalah sebuah kemestian.
Thanks to >>>

INFO BARU DARI RMGB

Kemarin tanggal, 7 Oktober 2008 adalah salah satu moment yang mempunya kesan tersendiri bagi kami mahasiswa Gorontalo di Bogor (Mungkin yang paling pas, yang menemui Gubernur adalah para mahasiswa Gorontalo yang studi di IPB karena lebih dominan dari IPB), tidak hanya karena judul info diatas mendampingi seorang pejabat pada panen raya, akan tetapi "semangat dan welcomenya" seorang Gubernur terhadap usulan, masukan, ide, maupun kritikan oleh Mahasiswa Gorontalo di Bogor terhadap program Agropolitan jagung yang saat ini sementara dijalankan oleh pemerintah provinsi Gorontalo. Sebelum gubernur mengakhiri pertemuan dengan kami, beliau meminta kesediaan kami untuk mendampinginya ke tempat panen raya jagung di desa Moutong (Bonbol) bahkan memfasilitasi dengan menyiapkan satu unit bis khusus untuk kami walaupun jumlah kami hanya kurang lebih 12 orang.

Di samping itu kami juga sedikit agak lega karena status kontrakan asrama di Bogor kedepan mulai agak sedikit mendapat titik terang, dengan di tawarkannya 2 opsi dari Gubernur yaitu beli asrama yang permanen atau perpanjangan kontrak beberapa tahun (mudah2han lama kontrakannya sampai akhir hayat, yah.. sama aja dengan beli yang permanen ya?, he..he..)..
Ini semuanya ini bisa terwujud juga karena adanya support yang agak sedikit "provokatif" dari seorang OH yang begitu intens (Bolo maapu, jam'popohe ju, dan bukannya saya mengatakan OH adalah provokator, karena di jamannya Kadomo, provokator itu akan di tangkap, mengutip guyonan salah satu tokoh Republik Mimpi, he…he…).
Untuk itu kami sangat berterima kasih atas segala dukungan dari mahluk tuhan yang bernama OH, salah satu orang muda.. ehh orang tua kita di milis yang selalu mendukung setiap aktivitas kawan-kawan di milis, termasuk segala aktivitas kami di asrama mahasiswa Gorontalo di Bogor.
Demikian informasi dari saya, mudah2han tidak di kritisi oleh MY dan alam semestanya, karena di anggap bukan pengetahuan, hik…hik… Bolo maapu wanu woluwo utilala.. (kami juga sertakan dokumentasi pertemuan mahasiswa Gorontalo di Bogor dengan Gubernur di rudis dan kegiatan panen raya di Moutong, Bonbol, maaf jika fotonya tidak sebagus kawan2 di milis para fotografer2, seperti OH, Tuturuga, Syamsu Panna, debby mano, Novi, Om Verry yang profesional, karena hanya di lakukan oleh kawan kami yang mempunyai obsesi menjadi tukang foto keliling dengan menggunakan fasilitas camera di HP).
sumber>>>> Wawan Tolinggi

Forum Maiyahan

Sebuah Tulisan yang Bisa Menjadi Bahan Renungan
Di kutip dari Karya Emha Ainun Nadjib
Dalam forum Maiyahan, tempat pemeluk berbagai agama berkumpul melingkar,sering saya bertanya kepada forum:"Apakah anda punya tetangga?".Biasanya dijawab: "Tentu punya""Punya istri enggak tetangga Anda?""Ya, punya dong""Pernah lihat kaki istri tetangga Anda itu?""Secara khusus, tak pernah melihat "" Jari-jari kakinya lima atau tujuh? ""Tidak pernah memperhatikan""Body-nya sexy enggak?"Hadirin biasanya tertawa.Dan saya lanjutkan tanpa menunggu jawaban mereka:"Sexy atau tidak bukan urusan kita, kan? Tidak usah kitaperhatikan,tak usah kita amati, tak usah kita dialogkan,diskusika natau perdebatkan. Biarin saja".Keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang lain. Ndakusah diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar salahnya, manayang lebih unggul atau apapun.Tentu, masing-masing suami punyapenilaian bahwa istrinya begini begitu dibanding istri tetangganya,tapi cukuplah disimpan didalam hati.Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah.Dan itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam.Kalau dia beranggapan atau meyakini bahwa Islam itu benar, ngapain diajadi non-Islam?Demikian juga, bagi orang Islam, agama lain itu salah.Justru berdasaritulah maka ia menjadi orang Islam.Tapi, sebagaimana istri tetangga,itu disimpan saja didalam hati, jangan diungkapkan, diperbandingkan,atau dijadikan bahan seminar atau pertengkaran. Biarlah setiap orangmemilih istri sendiri-sendiri, dan jagalah kemerdekaan masing-masingorang untuk menghormati dan mencintai istrinya masing-masing, tak usahrewel bahwa istri kita lebih mancung hidungnya karena Bapaknya dulusunatnya pakai calak dan tidakpakai dokter,umpamanya.Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama tak usahdipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya. Sementaraitu orang muslim yang mau melahirkan padahal motornya gembos, silakanpinjam motor tetangganya yang beragama Katolik untuk mengantaristrinya ke rumah sakit.Atau, Pak Pastor yang sebelah sana karena baju misanyakehujanan,padahal waktunya mendesak, ia boleh pinjam baju kokotetangganya yang NU maupun yang Muhamadiyah. Atau ada orang Hindukerjasama bikin warung soto dengan tetangga Budha, kemudianbareng-bareng bawa colt bak ke pasar dengan tetangga Protestan untukkulakan bahan-bahan jualannya.Tetangga-tetangga berbagai pemeluk agama, warga Berbagai parpol, golongan, aliran, kelompok, atau apapun, silakan bekerja sama di bidang usaha perekonomian, sosial, kebudayaan, sambil saling melindungi koridor teologi masing-masing. Bisa memperbaiki pagar bersama-sama, bisa gugur gunung membersihi kampung, bisa pergi mancing bareng, bisa main gaple dan remi bersama.Tidak ada masalah lurahnya Muslim, cariknya Katolik, kamituwonya Hindu,kebayannya Gatholoco, atau apapun. Jangankan kerja sama dengan sesama manusia, sedangkan dengan kerbau dan sapi pun kita bekerjasamanyingkal dan nggaru sawah. Itulah lingkaran tulus hati dengan hati.
Itulah Maiyah. Wasallam.Emha Ainun Nadjib