Thursday 9 October 2008

Forum Maiyahan

Sebuah Tulisan yang Bisa Menjadi Bahan Renungan
Di kutip dari Karya Emha Ainun Nadjib
Dalam forum Maiyahan, tempat pemeluk berbagai agama berkumpul melingkar,sering saya bertanya kepada forum:"Apakah anda punya tetangga?".Biasanya dijawab: "Tentu punya""Punya istri enggak tetangga Anda?""Ya, punya dong""Pernah lihat kaki istri tetangga Anda itu?""Secara khusus, tak pernah melihat "" Jari-jari kakinya lima atau tujuh? ""Tidak pernah memperhatikan""Body-nya sexy enggak?"Hadirin biasanya tertawa.Dan saya lanjutkan tanpa menunggu jawaban mereka:"Sexy atau tidak bukan urusan kita, kan? Tidak usah kitaperhatikan,tak usah kita amati, tak usah kita dialogkan,diskusika natau perdebatkan. Biarin saja".Keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang lain. Ndakusah diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar salahnya, manayang lebih unggul atau apapun.Tentu, masing-masing suami punyapenilaian bahwa istrinya begini begitu dibanding istri tetangganya,tapi cukuplah disimpan didalam hati.Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah.Dan itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam.Kalau dia beranggapan atau meyakini bahwa Islam itu benar, ngapain diajadi non-Islam?Demikian juga, bagi orang Islam, agama lain itu salah.Justru berdasaritulah maka ia menjadi orang Islam.Tapi, sebagaimana istri tetangga,itu disimpan saja didalam hati, jangan diungkapkan, diperbandingkan,atau dijadikan bahan seminar atau pertengkaran. Biarlah setiap orangmemilih istri sendiri-sendiri, dan jagalah kemerdekaan masing-masingorang untuk menghormati dan mencintai istrinya masing-masing, tak usahrewel bahwa istri kita lebih mancung hidungnya karena Bapaknya dulusunatnya pakai calak dan tidakpakai dokter,umpamanya.Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama tak usahdipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya. Sementaraitu orang muslim yang mau melahirkan padahal motornya gembos, silakanpinjam motor tetangganya yang beragama Katolik untuk mengantaristrinya ke rumah sakit.Atau, Pak Pastor yang sebelah sana karena baju misanyakehujanan,padahal waktunya mendesak, ia boleh pinjam baju kokotetangganya yang NU maupun yang Muhamadiyah. Atau ada orang Hindukerjasama bikin warung soto dengan tetangga Budha, kemudianbareng-bareng bawa colt bak ke pasar dengan tetangga Protestan untukkulakan bahan-bahan jualannya.Tetangga-tetangga berbagai pemeluk agama, warga Berbagai parpol, golongan, aliran, kelompok, atau apapun, silakan bekerja sama di bidang usaha perekonomian, sosial, kebudayaan, sambil saling melindungi koridor teologi masing-masing. Bisa memperbaiki pagar bersama-sama, bisa gugur gunung membersihi kampung, bisa pergi mancing bareng, bisa main gaple dan remi bersama.Tidak ada masalah lurahnya Muslim, cariknya Katolik, kamituwonya Hindu,kebayannya Gatholoco, atau apapun. Jangankan kerja sama dengan sesama manusia, sedangkan dengan kerbau dan sapi pun kita bekerjasamanyingkal dan nggaru sawah. Itulah lingkaran tulus hati dengan hati.
Itulah Maiyah. Wasallam.Emha Ainun Nadjib