Kita prnh mendengar kisah ttg Sayidina Umar yg dijuluki singa padang pasir. Beliau disegani oleh kaum Quaraisy karena sikap beliau yg keraz dan tidak prnah takut pada siapun. Tapi masih ingatkah ketika kata-kata Fathimah adiknya telah menyihirnya untuk terdiam di tempat dan SAng Singa Padang Pasir ini hanya menurut saat adiknya menyuruhnya membersihkan diri sebelum memegang Al-Qur'an. Kekuatan kata yang terlahir dari ketulusan hati menembus dinding keras kebekuan hati Umar. Ia pun tertunduk dan menjadi seorang pembela Islam. Sedikit banyak pahala hujan kebaikan Umar yang ia lakukan selama hidupnya akan mengalir kepada adiknya, Fathimah.
Bagitupun dgn kisah sang Penjagal Hitler yg memiliki kekuatan dalam menggerakan pasukan Nazi untuk membantai banyak umat manusia dengan kekuatan kata yang dimilikinya. Segala kejahatan perang yang dilakukan oleh anak buahnya juga akan kembali kepadanya sebagai seorang yang mengeluarkan perintah pertama.
Ternyata kata-kata itu punya kekuatan yang menembus sisi-sisi kehidupan. . .
Kata-kata ini menjadi begitu berenergi sebab didorong oleh kekuatan yang ada dalam jiwa. Kekuatan yang telah berhasil di bangun di alam jiwa itulah yang mencipta kekuatan dahsyat di alam nyata. Sehingga itu kata menjadi cerminan jelas kondisi seseorang. Ia menjadi duta hati yang menerjemahkan isyarat-isyarat jiwa. Maka tidaklah heran, seperti kata nabi,.
Kata-kata ini menjadi begitu berenergi sebab didorong oleh kekuatan yang ada dalam jiwa. Kekuatan yang telah berhasil di bangun di alam jiwa itulah yang mencipta kekuatan dahsyat di alam nyata. Sehingga itu kata menjadi cerminan jelas kondisi seseorang. Ia menjadi duta hati yang menerjemahkan isyarat-isyarat jiwa. Maka tidaklah heran, seperti kata nabi,.
""sepotong kata bisa mengantarkan seseorang ke ketinggian surga, juga bisa melemparkannya ke jurang neraka"".
Selain didorong oleh perasaan jiwa yang sepenuh hati saat mengucapkannya, ada beberapa kata yang punya kekuatan dan memiliki daya sentuh tersendiri. Saya merasakannya demikian dan saya kira, kawan-kawan juga pernah merasakan hal yang sama..
Kata-kata tersebut antara lain:
1. Terimakasih
Menunjukan kerendahan hati dan pengakuan akan jasa dan usaha orang lain. Ucapan terimakasih yang disampaikan pada tempatnya dan benar-benar sesuai maksudnya akan memberi bekas dalam hati dan membuat seseorang bersemangat untuk melakukan kebaikan itu sekali lagi. Di dalam Al-Quran disebutkan firman Allah bahwa jika kalian berterimakasih maka akan Aku (Allah) akan tambahkan nikmat-Ku kepadamu...
2. Tolong
Kata ini digunakan saat meminta bantuan kepada orang lain dan untuk menegaskan bahwa saya tidak menyuruhmu apalagi memaksamu untuk melakukan hal itu. Saya hanya memohon sedikit kesediaan darimu untuk melakukan hal itu, yang mungkin sudah berada di luar kemampuan saya.
3. Silahkan
Kata ini berbentuk penghormatan yang tinggi. Menyiratkan makna bahwa saya menghormatimu, memuliakanmu. Mempersilhkanmu dan ingin membahagiakanmu. Inilah apa adanya yang saya miliki, semoga tidak mengecewakanmu.
4. ٍSaya Telah Bersalah
Tiga kata ini adalah termasuk kalimat yang susah untuk diucapkan. Sebab ia berkaitan erat dengan ego dan keakuan diri. Diri ini selalu ingin sempurna dan tidak pernah ingin berada 'dibawah' orang lain. Ia harus lebih atau kalau mungkin selalu berada di atas orang lain. Pengakuan akan salah dan lupa pada tempatnya menunjukan kekuatan jiwa untuk menundukan nafsunya dan mengakui kekurangan dirinya. Itulah yang membuat tasbih Nabi Yunus menjadi tasbih termulia sebab di dalamnya ada pengakuan akan kesalahan. Tasbih Nabi Yunus itu adalah la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazhalimin (Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah, Maha suci Engkau, sesungguhnya saya termasuk orang-orang yang zhalim)
5. Saya minta Maaf
Ini adalah susulan dari pengakuan bersalah tadi. Mohon maaf kepada manusia dan mohon ampun kepada Allah. Maaf menyiratkan makna keterbatasan sebagai manusia yang tidak luput dengan salah dan lupa. Asalkan kata maaf ini tidak dijadikan senjata untuk terus melakukan kesalahan. Saya teringat ucapan seorang kawan saya; 'saya paling jengkel dengan orang yang suka melakukan kesalahan kemudian minta maaf. Seharusnya dia jangan melakukan kesalahan supaya tidak minta maaf'.
6. Saya Tidak Tahu
Kata ini juga adalah cermin kejujuran akan diri sendiri. Juga berisi pengakuan atas kekurangan dan keterbatasan diri. Ia bisa menyelamatkan dari ketergelinciran dan sikap sok mantap dan sok tau yang kadang hanya mencelakakan diri sendiri.
7. Saya Membutuhkanmu
Kata yang simple, tapi maknanya begitu kuat dalam suatu hubungan. Menunjukkan adanya saling ketergantungan, saling mengasihi serta kedekatan emosional yang menonjol. Kalimat ini sangat jarang saya pakai dalm kehidupan sehari-hati, tapi suatu ketika saya menggunakannya untuk seseorang kira2 bunyinya seperti ini, "aku baru sadar selama kau pergi, ternyata aku membutuhkanmu" . Gara-gara kalimat ini, seseorang tersebut bernafas dengan leganya dan berkata "akhirnya bisa juga kalimat itu keluar, ini sangat aku tunggu-tunggu" ...selanjutnya jadilah kami sahabat yang dekat dan saling menyayangi.
Penuh Kasih
8. Emangnya Gue Pikirin?
Dalam hidup ini semua tidak ada yang abadi. datang dan pergi silih berganti. karena itu tidak usah suntuk mikirin sesuatu, meski sesuatu itu amat kita sayangi. karena saat sesuatu itu toh akan tidak lagi bersama kita. entah, apakah sesuatu itu bergerak atau pun tidak bergerak, bernafas maupun tidak, bisa nyanyi atau tidak, tidak akan berpengaruh pada kita. biarkan dia datang dan pergi, jadikan semuanya nyaman dan kita tidak rugi. sebut saja, "emangnya gue pikirin?"
Dalam hidup ini semua tidak ada yang abadi. datang dan pergi silih berganti. karena itu tidak usah suntuk mikirin sesuatu, meski sesuatu itu amat kita sayangi. karena saat sesuatu itu toh akan tidak lagi bersama kita. entah, apakah sesuatu itu bergerak atau pun tidak bergerak, bernafas maupun tidak, bisa nyanyi atau tidak, tidak akan berpengaruh pada kita. biarkan dia datang dan pergi, jadikan semuanya nyaman dan kita tidak rugi. sebut saja, "emangnya gue pikirin?"
Kata-kata ini mempunyai kekuatan 'magic'. Demikianlah kata dapat menjadi penyampai apa yang ada dalam dada. Kata-katalah yang bisa menaikkan seseorang ke ketinggian surga atau mencampakkannya ke kedalaman neraka. Maka menjaga dan mengatur kata kata bagi setiap orang adalah sebuah kemestian.
Thanks to >>>