Sunday 11 October 2009

YahuDi 1 (SEMUT YanG memErIntah GAjAh)

Apabila dunia tidak sedang melaju menuju benturan peradaban (clash of civilizations), maka sedikitnya telah terjadi pengkaburan distingsi antara gereja dan negara di AS dan mendorong umat Islam untuk mempercayai keunggulan Yahudi Israel di dunia, yang sangat merugikan Islam. Kita mungkin masih ingat dengan Pidato dari mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada pertemuan puncak Organisasi Konferensi Islam (OKI). Beliau menyatakan: “Selama lebih dari setengah abad kita telah berjuang untuk Palestina. Apa yang telah kita capai? Tidak ada.” Ia menyerukan umat Islam untuk berpikir, bukan hanya marah dan marah. Dan mengajak umat Islam untuk meniru langkah Yahudi: “Orang Eropa membunuh enam juta Yahudi dari total jumlah Yahudi yang berjumlah 12 juta, tetapi saat ini Yahudi menguasai dunia. Mereka dapat mengatur bangsa lain untuk berperang dan mati demi mereka… Kita tidak pernah menghargai individu Muslim yang berpikir. Yahudi dapat bertahan dari pembunuhan massal selama 2000 tahun bukan dengan membalas dendam tetapi dengan berpikir. Mereka (KAum Yahudi) dapat mengontrol negara-negara yang paling kuat dan mereka, komunitas kecil ini, menjadi sebuah kekuatan dunia.”

Oleh Karena itu, melihat pernyataan di ats menggugah saya untuk mengenal dan mengkaji lebih jauh lagi tentang KOMUNITAS KECIL tetaPi memIliki POWER serTA menGuasai DUNIA.

Pertama kita Mengenal terlebih dahulu istilah kemunculan YAHUDI

Yahudi ialah sebuah istilah yang sedikit rancu sebab bisa merujuk kepada sebuah agama atau suku bangsa. Jika dilihat berdasarkan agama, istilah ini merujuk kepada umat agama Yahudi, tidak peduli apakah mereka keturunan Yahudi atau tidak. Berdasarkan etnisitas, kata ini merujuk kepada keturunan Eber (Kejadian 10:21) atau Yakub, anak Ishak, anak Abraham (Ibrahim) dan Sarah. Etnik Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak memegang kepada agama Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi.
Agama Yahudi ialah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Agama Yahudi dibahas lebih lanjut dalam posting berilutnya. Posting kali ini hanya membahas dari segi suku bangsa saja, dalam arti dan defenisi mengenai YAHUDI. Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain. Halakha, atau hukum-hukum agama Yahudi, memberikan definisi Yahudi kepada seorang yang:
Suku Bangsa Yahudi, suku bangsa ini terbagi lagi menjadi dua
1. Seorang anak yang terlahir dari ayah dan ibu Yahudi disebut Yahudi asli,
Seorang anak yang terlahir dari ayah Yahudi dan ibu dari bangsa lain, Yahudi campuran ini termasuk kategori Yahudi Kelas Dua,
2. Seorang yang memeluk agama Yahudi menurut hukum-hukum Yahudi.

Definisi ini diwajibkan oleh Talmud, sumber Hukum-Hukum Tak-tertulis yang menerangkan Taurat, kitab suci asal hukum-hukum Yahudi (lima kitab pertama kitab Tanakh/Perjanjian Lama). Menurut Talmud, definisi ini dipegang semenjak pemberian Sepuluh Perintah Allah di Gunung Sinai kira-kira 3.500 tahun dahulu kepada nabi Musa. Sejarawan Yahudi non-Ortodoks berkeyakinan bahwa definisi ini tidak diikuti sehingga tidak lama berlaku, tetapi ia mengaku bahwa definisi ini digunakan sekurang-kurangnya 2.000 tahun sampai saat ini.

Pada akhir abad ke-20, dua kumpulan Yahudi (terutama di Amerika Serikat) yang liberal dari segi teologi, Yahudi Reformasi dan Yahudi Rekonstruksi telah membenarkan orang yang tidak memenuhi kriteria tersebut untuk menyebut diri mereka sebagai Yahudi. Mereka tidak lagi mewajibkan orang memeluk agama tersebut demi memenuhi adat istiadat pemelukan tradisional, dan mereka menganggap seseorang sebagai Yahudi jika ibu mereka bukan Yahudi, asalkan berayah Yahudi.

Mengenal AGAMA YAHUDI

Yudaisme atau Agama Yahudi adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa Yahudi (penduduk negara Israel maupun orang Israel yang bermukim di luar negeri). Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.
Kitab Suci agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian dengan Abraham bahwa beliau dan cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan. Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Ishak dan Yakub. Dan karena Ishak dan Yakub berasal dari bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa merekalah bangsa yang terpilih. Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka akan menerima cinta serta perlindungan Tuhan. Tuhan kemudian menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Musa.
Sinagoga merupakan pusat masyarakat serta keagamaan yang utama dalam agama Yahudi, dan Rabi adalah sebutan bagi mereka yang pakar dalam hal-hal keagamaan
Keluarga merupakan hal yang utama dalam agama ini dan penganutnya yang setia akan bersembahyang setiap hari. Hari Sabtu merupakan hari utama yang biasa disebut hari Sabat. Antara Jumat sore sampai Sabtu sore mereka akan menyalakan lilin dan meminum anggur serta roti yang telah diberkati. Di samping Sabat, hari besar yang lain termasuk Rosh Hashanah (Tahun Baru) dan Yom Kippur (Hari Penerimaan Tobat).
Kitab Ibrani disebut Tanakh dan terdiri dari 24 buku yang dihimpun dari 3 kumpulan:
Torah atau Taurat (Pentateuch)
Nevi’im (Para Nabi)
Ketubim (Tulisan)
Selain itu terdapat juga Talmud yang merupakan terjemahan serta komentar mengenai Torah dari para rabi dan cendekiawan undang-undang. Ini termasuk Mishnah dan Halakah (kode undang-undang masyarakat utama penganut agama Yahudi), Gemara, Midrash dan Aggadah (legenda dan kisah-kisah lama).
Kabballah pula ialah teks lama yang berunsur mistik, dan menceritakan zat-zat Tuhan
Kebanyakan penganut Yahudi mengikuti peraturan dalam memilih makanan yang tertulis di dalam Taurat yang melarang campuran susu dengan daging. Daging babi juga dilarang dalam agama Yahudi. Makanan yang disediakan harus menuruti undang-undang tersebut, dan daging harus disembelih oleh kaum Rabi, dinamakan kosyer.
Anak laki-laki juga diharapkan untuk disunat (sewaktu masih bayi) seperti perjanjian nabi Ibrahim dengan Tuhan. Apabila seorang anak laki-laki mencapai kematangan dia akan dirayakan karena menjadi anggota masyarakat Yahudi dalam upacara yang dinamakan Bar Mitzvah. Setelah kematian seseorang, orang-orang Yahudi akan mengadakan satu minggu berkabung di mana mereka membaca Kaddish. Agama dan kemasyarakatan saling berkaitan di dalam masyarakat Yahudi. Misalnya pengambilan riba dianggap berdosa sesama kaum Yahudi, tetapi dibenarkan dengan mereka yang bukan Yahudi.

Sejarah kaUm YAhudi diCeritakan daLam Al-Qur’an

Arab dengan Yahudi telah bermusuhan sejak sekian lama. Kalau dikaji dari sudut sejarah, asal usul keturunan mereka ini dari Sam bin Noh (semitik). Nabi Ibrahim mempunyai dua orang anak lelaki iaitu, Ismail dan Ishak. dari keturunan Ismail - ialah Nabi akhir zaman, Muhammad s.a.w. Manakala dari keturunan Ishak lahirnya ramai dari kalangan Nabi Bani Israil, antaranya Nabi Yaakob (nama gelarannya, Israil - kerana suka mengembara di waktu malam), Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman, Isa etc.
Ismail dan Ishak walaupun mereka bersaudara, tetapi mengikut sejarahnya hubungan mereka tidaklah begitu mesra. Ini memandangkan mereka tinggal berjauhan Sejak kecil lagi. Mereka juga mempunyai ibu yang berlainan – ibu Ismail ialah Siti Hajar, seorang dayang Raja Mesir yang diserahkan kepada Ibrahim sebagai isteri. dan ibu Ishak , ialah Siti Hajar isteri pertama Ibrahim. Pada mulanya Siti Sarah dan Hajar mempunyai hubungan yang baik – namun ianya berubah sebaik sahaja Hajar mengandungkan Ismail, sedangakan Sarah yang telah lama berkahwin dengan Ibrahim masih belum dikurniakan anak. Timbullah rasa cemburu dihati Sarah terhadap Hajar, semakin hari semakin membuak. Maka Hajar meminta Ibrahim membawa Hajar jauh-jauh dari hidupnya. Ibrahim telah membawa Hajar ke Mekah dan ditinggalkan di sana (ini hidayah dari tuhan supaya Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di Mekah). Sarah kemudiannya dikurniakan juga dengan seorang anak lelaki, iaitu Ishak.
Diriwayatkan Ismail pernah datang berjumpa saudaranya Ishak untuk menuntut bahagian harta pusaka setelah kemangkatan Ibrahim. Ishak tidak mempedulikan permintaan Ismail. Walaupun kedua-dua mereka ini (Ismail dan Ishak) merupakan nabi dan rasul, tetapi sebagai manusia mereka seolah-olah ada ‘permusuhan’ peribadi. Dari keturunan Ismail dan Ishak ini lahirlah dua bangsa yang dikenali sebagai Bangsa Arab dan Yahudi. (adalah dimaklumkan Ibrahim, Ishak dan Ismail bukan orang Arab ataupun Yahudi). Orang-orang Arab telah ujud ketika itu di sekitar Jazirah Arab. Di mana Ismail telah berkahwin dengan Arab suku Jurhum yang datang tinggal di Mekah setelah ada sumber air dari telaga zam-zam.
Keturunan dari Ismail diistilahkan Musta’rabah (المستعربة) atau di’Arabkan secara asimilasi. Nabi Muhammad S.A.W adalah dari keturunan ini.

Dari keturunan Ishak pula, lahir Yaakob, yang juga dikenali sebagai Israil (إسرائيل), dari turunan Yaakob ini ramai dilahirkan nabi dan rasul utusan tuhan. Antaranya Yusuf, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Zakariya, Yahia, Isa dan ramai lagi, sesetengahnya kita tidak ketahui atau tidak begitu terkenal.. Walaupun dikalangan Nabi dan Rasul majoritinya bangsa Yahudi, tetapi ramai dari kalangan mereka yang sangat keras penentangannya terhadap Nabi tersebut. Contohnya di zaman Nabi Musa A.S., kaum Yahudi amat ingkar kepada arahan Nabi. Ketika Nabi Musa meninggalkan kaumnya untuk pergi ke Bukit Thursina berjumpa tuhan, baginda telah meamanahkan kepada saudaranya Harun untuk menjaga kaum Yahudi. Sekembalinaya Musa kepada kaumnya beliau telah melihat ramai dari kalangan mereka telah kembali menyembah berhala, patung2 anak kambing dsb. Ini menyebabkan Musa naik marah.
Begitu juga ketika Musa mengarahkan kaumnya pindah ke Palestin dari Mesir, ramai yang tidak mahu ikut – ada diantara mereka yang tersesat bertahun-tahun. Begitu juga dengan peristiwa Black Sabbath – kerana keingkaran melanggari perintah tuhan. Keingkaran Yahudi terhadap perintah tuhan yang diwahyukan kepada Nabi bukan setakat enggan mengikut, hatta sehingga membunuh nabi utusan Tuhan, antara nabi yang dibunuh Yahudi ialah Nabi Yahya anak kepada Zakariya yang menjaga Maryam. Kemudiannya mereka membunuh pula Nabi Isa A.S. ( ada pendapat Isa diselamatkan tuhan dan naik ke sorga). Begitu juga dengan Nabi Muhammad S.A.W, walaupun ada perjanjian untuk mendiami secara aman di Madinah, tetapi Yahudi ini bersetongkol dengan Musyrikin untuk memerangi Muhammad. Amat patut mereka ini dihukum.
Untuk me’legal’kan perampasan tanah Palestin, mereka berhujjah, Negara Israil telah ujud 2000 tahun lampau di situ, dan dengan bersandarkan ajaran agama dan kitab Taurat tanah itu milik mereka.. Memang benar tuhan pernah janjikan tanah itu untuk kaum Musa (yahudi), tapi itu dulu dan yahudi itu pun bukannya patuh kepada ajaran Taurat. Mereka yang datang merampas Palestin bukannya dari yang tahu agama- mereka ini sekularis, komunis, atheis dan entahkan mereka ini penjahat2 dari Pernacis Rusia, Jerman Poland, US dsb. Mereka ini tidak percayakan Kitab – mereka sepatutnya malu untuk mendakwa sebagai pewaris kerajaan dari nabi Sulaiman kerana ketika baginda wafat tiada siapa yang pedulikannya (diriwayatkan Nabi Sulaiman A.S. wafat ketika berdiri dan ditahan oleh tongkatnya dari jatuh – sehingga tongkat itu buruk dimakan anai-anai baharulah tubuhnya jatuh di mehrabnya. Mungkin juga baginda sedang berkhalwat untuk beribadah ketika itu ditempat yang agak terasing dari orang ramai).